Titipku –“Abang tukang bakso, mari-mari sini aku mau beli.” Waktu kecil tidak jarang lagu ini diputar di radio maupun stasiun televisi. Hingga saat ini lagu ini masih cukup populer di kalangan anak-anak. Pesan yang tersirat tidak lain adalah untuk menghargai pedagang kecil seperti tukang bakso keliling di lagu tersebut.
Ngomong-ngomong soal bakso dan tukang bakso khususnya, berikut ini ada secarik kisah dari seorang Pak Gimin. Seorang penjual bakso yang bisa menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang tinggi berkat usaha baksonya.
Tilik Balik
Pak Gimin memulai usaha produksi dan jual bakso sejak 1977 ketika masih lajang. Pada saat itu, beliau merasa tidak memiliki keterampilan karena tidak tamat Sekolah Dasar. Oleh karena itu, Pak Gimin bertekad untuk merantau dari Kota Solo ke Kota Banjar dan buka usaha sendiri. Beliau tidak punya keluarga di Kota Banjar dan tidak tahu cara membuat bakso sehingga perjuangan Pak Gimin bermodalkan keberanian dan percaya diri.
Pada awal usaha, Pak Gimin jualan keliling menggunakan gerobak pikul di Kampung Parungsari, Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Kemudian pada 1986, beliau jualan keliling menggunakan gerobak dorong di Desa Raharja dan Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Setelah berjalan 22 tahun tepatnya sejak 2000, beliau mendirikan warung semi permanen dengan mempertahankan penggunaan gerobak. Warung tersebut terletak di pinggir jalan kampung beralaskan semen, menggunakan kursi dan meja kayu, dikelilingi dinding GRC serta beratapkan asbes.
Hingga saat ini, Pak Gimin fokus menjual bakso saja. Selain bakso, mie yang digunakan Pak Gimin merupakan hasil olahan sendiri.
Selama tahun 2019, dalam 1 bulan, Pak Gimin mampu menjual bakso sebanyak 300 porsi. Omzetnya cukup lumayan dengan keuntungan yang didapat.
Meskipun demikian, Pak Gimin juga mempunyai kendala seperti penurunan penjualan karena semakin banyak penjual bakso dan jajanan lainnya.
Pak Gimin tidak ingin menambah jenis produk, merenovasi tempat jualan, dan membuka cabang. Alasan beliau tidak ingin melakukan inovasi adalah khawatir gagal padahal sudah mengeluarkan tambahan modal. Bagi Pak Gimin, fokus jalankan usaha yang sudah ada dengan tingkat resiko yang termitigasi merupakan cara terbaik untuk bertahan.
Usaha bakso inilah yang menjadi sumber penghasilan keluarga dan dapat membiayai kuliah anaknya sehingga Pak Gimin memilih berhati-hati dalam menjalankan usaha.
Semoga jualan pak Gimin laris terus ya 🙂 Ada banyak pedagang seperti Pak Gimin di Aplikasi Titipku. Bantu larisin yuk!
Ayo Jelajah Warung Terdekat, Dapatkan Rp 5.000 per Jelajah!
Edisi khusus Jelajah Warung dari tanggal 17 hingga 24 Juni 2019, kamu akan mendapatkan Rp 5.000 + Rp 3.000! Semakin banyak Jelajah Pedagang Kaki Lima yang kamu buat, semakin banyak pula penghasilanmu. Lumayan buat tambahan THR yang tertunda~
Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju!Â
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!! Klik Link Di Bawah Ini
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
Artikel ini ditulis oleh : Kustikasari