Desa Wisata Brajan merupakan desa yang dikenal sebagai desa sentra kerajinan bambu yang terletak di desa Sendang Agung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, 20 Km arah barat pusat kota Yogyakarta.
Sebagai awal perjalanan dari Tugu Yogyakarta, ke arah barat, ke Jalan Godean, ke jurusan Kalibawang. 200 m sebelum terminal pingitan, diketemukan jalan masuk ke utara, masuk ke jalan itu. Sampai dipertigaan (kurang lebih 500 meter) lalu belok kanan. Ikuti jalan tersbut kurang lebih 2 km. Tidak usah kuatir tersesat karena sepanjang jalan ada papan petunjuk ke Desa Wisata Brajan.
Brajan dikenal sebagai desa wisata kerajinan bambu karena 98 persen penduduknya adalah perajin bambu. Nama Brajan sendiri diambil dari nama Kyai Braja Sentiko, seorang pertapa yang mengajarkan kerajinan anyaman dari bambu untuk keperluan upacara adat. Ketika Kyai Braja meninggal, desa itu dinamai Brajan. Pada masa itu, maypritas penduduk setempat pencahariannya adalah petani. Diwaktu luang banyak yang membuat peralatan dapur dari anyaman bambu, besek, wakul dan pincuk.
Dusun Brajan mulai berkembang jadi pusat kerajinan bambu sejak tahun 1991. Dahulu produk yang dihasilkan hanya 4 jenis kerajinan bambu berupa kap lampu, tempat tisu, tempat buah dan tempat koran. Seiring dengan perkembangan jaman kerajinan bambu mengalami diversifikasi hingga saat ini telah menghasilkan lebih dari 110 jenis kerajinan bambu. Diantaranya adalah tisu, kipas, pigura, besek hantaran, tudung saji, bakul nasi, tempat makan, keranjang pakaian. Untuk masalah Harga yang ditawarkan termasuk terjangkau dengan rentang harga mulai Rp 2.000 sampai Rp 200.000 tergantung jenis produknya
Pada tahun 2006, Dinas Pariwisata Sleman mulai mencanangkan Brajan sebagai Desa Wisata. Brajan telah dikenal sebagai desa kerajinan yang bisa dikembangkan dan memiliki potensi daya tarik wisata. Tahun 2011, berdiri dengan megah gapura desa wisata Brajan sebagai pintu masuk. Secara resmi Brajan telah ditahbiskan menjadi desa wisata. Desa wisata Brajan memiliki keunikan yaitu adanya pembelajaran tentang kerajinan bambu.