Minyak adalah salah satu bahan utama dalam memasak. Beberapa minyak bahkan memiliki manfaat seperti menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Meski demikian, masih ada juga beberapa jenis minyak yang tidak cocok untuk memasak. Ada beberapa jenis minyak yang perlu dibatasi penggunaannya karena jika digunakan berlebihan, jenis-jenis minyak ini bisa berbahaya untuk kesehatan. Melansir dari Hellosehat.com, berikut 5 jenis minyak yang sebaiknya tidak terlalu sering digunakan untuk memasak:
-
Minyak Terhidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses mengubah lemak cair (minyak) menjadi lemak padat dengan menambahkan hidrogen. Proses ini menghasilkan produk berupa minyak terhidrogenasi parsial yang sering kali dikenal sebagai lemak trans. Meski terkandung secara alamiah dalam beberapa bahan pangan, minyak ini tidak tergolong sehat untuk memasak. Pasalnya, konsumsi minyak terhidrogenasi dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak yang menyumbat pembuluh darah.
-
Minyak Kelapa (coconut oil)
Konsumsi minyak kelapa salah satunya untuk memasak masih menjadi kontroversi hingga kini. Walaupun tidak sepenuhnya berdampak buruk bagi kesehatan, minyak ini mengandung asam lemak yang membuatnya sulit diubah menjadi simpanan energi. Oleh karena itu, penderita kolesterol sebaiknya jangan menggunakan minyak ini terlalu banyak.
-
Minyak Sawit (palm oil)
Kandungan lemak jenuh dalam minyak sawit yang tinggi membuat minyak ini tidak cukup sehat untuk dimasak. Terutama bagi penderita penyakit jantung, stroke, atau kolesterol tinggi. Oleh karena itu, jangan terlalu sering untuk menggunakan minyak sawit. Pastikan juga kualitas minyak sawit yang digunakan masih dalam kondisi baik. Jika kondisi sudah keruh dan pekat, ada baiknya untuk diganti.
Mau beli minyak goreng satu ini? Beli saja #DariRumah pakai Titipku. Banyak promo menarik yang bakal buat belanjaan makin hemat loh. Download aplikasinya sekarang!
-
Minyak dari Lemak Hewani
Minyak dari lemak hewani adalah pilihan yang lebih baik dibandingkan lemak trans. Akan tetapi, lemak hewani juga kaya akan lemak jenuh seperti halnya minyak sawit. Kandungan lemak jenuh ini bahkan bisa mencapai 40 persen dari total nutrisinya. Lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik.
-
Minyak Sayur
Istilah minyak sayur biasanya merujuk pada minyak yang terbuat dari campuran beberapa minyak lain. Berhubung tidak diketahui secara pasti kandungannya, Anda juga tidak bisa memastikan apakah minyak sayur mengandung lemak jenuh atau tak jenuh. Selain itu, minyak tertentu yang terkandung dalam minyak sayur bisa saja memiliki titik asap yang rendah. Artinya, minyak ini mudah terbakar pada suhu yang lebih rendah. Minyak yang mudah terbakar bisa menghasilkan zat karsinogen yang meningkatkan risiko kanker.