Titipku – Sampah plastik adalah salah satu jenis sampah yang paling banyak ditemukan dan mulai mengancam ekosistem. Tidak hanya merusak lingkungan saja, tetapi juga menjadi penyebab kematian banyak hewan di dunia. Untuk mengurangi volumenya, banyak masyarakat yang memilih untuk membakar sampah plastik daripada membuangnya atau mengolahnya.
Padahal, sampah plastik yang dibakar justru menjadi masalah baru yang bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, DR. Emil Budianto. Menurutnya, sampah plastik dalam jumlah banyak mengandung karbon dan hidrogen. Zat tersebut kemudian akan berkumpul dengan zat lain yang berasal dari sisa makanan, seperti klorida. Ketika sampah tersebut dibakar, maka campuran zat tersebut akan melepaskan zat lain yang berbahaya bagi manusia, yaitu dioksin dan furan.
Mengenal Dioksin
Zat kimia dioksin yang ada dalam sampah plastik diketahui sangat mudah terekstrasi dan terserap tanah. Ahli Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga, M. Farid Dimyati Lusno, mengatakan, dioksin yang masuk ke dalam tanah akan meracuni lingkungan selama bertahun-tahun.
Ia menambahkan, kandungan dioksin bisa muncul tidak hanya karena membakar sampah plastik. Paparan sinar matahari langsung ke sampah plastik bisa juga membuat kandungan beracun itu muncul.
Meski sama-sama mampu melepaskan kandungan dioksin, proses membakar sampah plastik akan lebih berbahaya. Sebab, dioksin yang ada pada sampah plastik akan terlepas jauh lebih banyak lagi. Dioksin bisa terbawa ke mana saja dan menempel ke siapa saja, termasuk tumbuhan dan hewan. Dalam kasus hewan, dioksin akan masuk di tubuh dan telur hewan tersebut. Untuk tanaman, dioksin bisa masuk mulai dari akar, batang, daun, hingga buahnya.
Ketika dioksin masuk ke dalam tubuh manusia, ada beberapa penyakit yang bisa diderita manusia. di antaranya: kardiovaskular, diabetes, kanker, dan kolestrol. Bahkan, bagi ibu hamil, dioksin bisa masuk ke dalam tubuh sang anak lewat plasenta dan kemudian bisa juga ditularkan lewat ASI.
Baca Juga: Stop! Jangan Sembarang Buang & Olah Sampah Elektronik
sebaiknya olah sampah secara tepat!
Nah maka dari itu sampah plastik harus diolah secara tepat. Kamu bisa menyumbangkan sampah plastik yang kamu punya ke pengelola daur ulang sampah plastik. Tak hanya itu, kamu juga harus memiliki tong sampah khusus untuk sampah plastik! Tujuannya, agar sampah plastikmu tidak tercampur dengan sampah basah (sayur, buah, dll). Hal ini sangat memudahkanmu jika kelak sampah plastikmu ingin disumbangkan ke pendaur ulang.
Bicara soal sayur dan buah, kamu bisa membelinya di Titipku. Banyak pedagang di berbagai pasar yang menjual sayur dan buah segar untukmu. Tinggal pesan saja pakai Titipku, nanti Jatiper akan membelikan dan mengantarkannya untukmu.
Yuk download dan mulai cobain aplikasi Titipku.