Titipku – Bisnis penjualan daging ayam potong mungkin dianggap sebagai bisnis yang remeh bagi sebagian orang. Ya tentu saja, pemilik bisnis mungkin hanya tinggal menjajakan jualan daging ayamnya yang ia ambil dari rumah pemotongan ayam. Biasanya daging ayam tersebut akan dijual di sebuah pasar yang ramai akan pembeli.
Namun siapa sangka, bisnis penjualan ayam potong ini menjadi bisnis utama seorang ibu yang merupakan warga Trimulyo, Bantul. Bisnis yang cukup menguntungkan dan mampu menjadi penghasilan bagi keluarga ibu Paidah.
Selain itu rupanya dengan berbekal bisnis ayam potong, Paidah sekaligus menjadi tulang punggung keluarganya. Penghasilan yang dihasilkan melalui penjualan ayam potong tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarga.
Dalam sesi wawancara bersama Titipku, Paidah menjalani usaha ayam potong sendiri. Sedangkan sang suami berada di rumah dengan keadaan sakit. Paidah juga mengaku sanga suami tak dapat bekerja akibat penyakitnya tersebut.
Paidah telah menjalani usaha ayam potong sejak 5 tahun yang lalu. Sebelum berjualan di Trimulyo, Bantul atau di depan Rumah Sakit Nur Hidayah, Paidah sempat berjualan di Pasar Imogiri. Paidah telah membuka lapak selama 3 tahun di Pasa Imogiri, namun dirinya harus berhenti berjualan untuk mengurus anaknya. Setelah cukup besar, Paidah kembali melanjutkan bisnis ayam potongnya dengan membuka lapak di dekat rumahnya.
Setiap pagi saat subuh Paidah pergi berbelanja daging ayam potong di rumah pemotongan ayam. Selanjutnya sekitar pukul 6.00 wib Paidah sudah membuka lapaknya. Biasanya penjualan ayam potongnya akan habis sekitar pukul 11.00 wib.
Dalam menjalani bisnis penjualan daging ayam potong Paidah mengaku senang saat ini ia telah memiliki pelanggan tetap. Sehingga hampir setiap hari dagangannya selalu laris akan pembeli.
Cara Paidah Siasati Ayam yang Tak Laku
Selain suka, Paidah rupanya juga menyimpan duka dalam berbisnis ayam potong. Saat harga ayam naik, pembeli yang sudah berlangganan pada lapaknya mungkin akan mengurangi konsumsi ayam. Sehingga dagangannya sering tak laku.
Tak ingin terpuruk, Paidah selalu memiliki cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bersama Titipku Paidah menceritakan bahwa hasil daging ayam yang tak laku akan ia bawa pulang. Paidah mengolahnya kembali menjadi tahu bakso agar lebih awet dengan memasukannya pada freezer. Tahu bakso tersebut akan dijual dengan cara dititipkan di warung-warung sebagai usaha sampingan.
Hingga kini Paidah hampir setiap hari mampu menjual 20 ekor ayam.
Ayam Paidah kini tersedia di Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa bantu UMKM di Indonesia dengan Jelajah UMKM sekitarmu melalui Aplikasi Titipku!