Titipku – Siapa sih yang tidak mengenal thai tea? Minuman kekinian khas Thailand ini memiliki peminat yang terbilang cukup banyak mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua. Rasanya yang khas, enak, dan menyegarkan saat diminum membuat banyak orang ketagihan apalagi jika dinikmati di cuaca yang panas. Melihat fakta tersebut, banyak orang beranggapan bahwa bisnis berjualan minuman ini merupakan bisnis yang cukup menjanjikan. Salah satu orang yang sudah membuktikannya adalah bang Dodi. Ia bahkan bisa menghasilkan omset hingga puluhan juta rupiah per bulan dari berjualan minuman ini.
Bang Dodi merupakan seorang pria asal Kabupaten Lahat dan merupakan satu-satunya orang yang pertama kali memperkenalkan minuman thai tea kepada masyarakat Lahat. Ia sudah berjualan minuman ini sejak bulan Maret 2019 lalu setelah ia menyelesaikan pendidikan S1 nya di salah satu kampus swasta di Palembang. Ilmu dalam berjualan minuman ini ia dapatkan semasa kuliah di Palembang dulu. Saat kuliah, bang Dodi sempat bekerja di tempat penjualan minuman thai tea setiap hari sepulang dari kuliahnya.
Tilik Balik
Suatu hari saat pulang kuliah, bang Dodi pernah diajak temannya untuk mampir ke tempat penjualan minuman thai tea langganan temannya itu yang tidak jauh dari kampusnya. Pada saat itu bang Dodi sudah memasuki semester akhir masa kuliahnya. Awalnya bang Dodi cukup asing dengan minuman tersebut. Namun, setelah mencoba membeli bersama temannya itu bang Dodi akhirnya ikut merasakan minuman kesukaan temannya dan menurutnya rasanya memang enak dan khas sekali.
Sebelum dapat menikmati minuman tersebut, bang Dodi dan temannya harus mengantri cukup lama karena tempat penjualan minuman itu sangat ramai pembeli.
Sesampainya di kos, bang Dodi teringat dengan tempat penjualan minuman yang didatanginya sepulang kuliah tadi. Bang Dodi juga memikirkan banyak hal terutama tentang peluang usaha yang bisa didapatkan dengan menjalankan bisnis minuman thai tea tersebut.
Setelah cukup lama berpikir, bang Dodi memutuskan untuk membuka usaha minuman thai tea di tanah kelahirannya setelah ia diwisuda nanti. Namun, ada sedikit kendala yang dihadapi bang Dodi. Salah satunya ia belum tahu ilmu tentang bisnis tersebut. Akhirnya bang Dodi mempunyai ide untuk bekerja di tempat penjualan thai tea di dekat kampusnya sambil belajar tentang cara membuat dan menjual minuman tersebut.
Keesokan harinya sepulang dari kampus, bang Dodi mendatangi lagi tempat penjualan minuman thai tea yang ia datangi bersama temannya kemarin. Kebetulan sekali karena begitu ramainya pembeli yang berdatangan, tempat itu membuka lowongan kerja bagi siapa saja yang mau bekerja di tempat tersebut untuk membantu berjualan minuman itu.
Tanpa pikir panjang bang Dodi pun langsung melamar kerja di tempat tersebut dan langsung diterima. Sebelum bekerja, bang Dodi terlebih dahulu diajarkan cara berjualan minuman tersebut mulai dari cara membuatnya, cara menuliskan pembukuan, sampai cara melayani pembeli dengan baik. Semua itu diajarkan oleh pemilik usaha minuman itu kepada bang Dodi dengan sangat jelas dan detail.
Mulai saat itu, setiap hari sepulang kuliah bang Dodi berjualan minuman thai tea di tempat tersebut hingga malam hari. Bang Dodi tidak merasa kuliahnya terganggu dengan adanya pekerjaan baru ini karena bang Dodi cukup pandai mengatur waktu. Bang Dodi melakukan rutinitas tersebut hingga ia lulus kuliah. Beberapa hari setelah diwisuda, bang Dodi mengundurkan diri dari pekerjaannya dan tak lupa ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemilik usaha minuman tersebut.
Dengan uang hasil kerjanya dari tempat penjualan minuman thai tea di Palembang, bang Dodi pulang ke Lahat dan mulai merintis usaha minuman thai tea. Awalnya ia mulai mempromosikan usaha barunya itu lewat media sosial dan lama-kelamaan banyak orang yang mengetahui tempat usaha minuman bang Dodi ini. Ia tidak menyangka sebelumnya bahwa ternyata pembeli yang berdatangan bahkan lebih ramai dari pada tempat ia bekerja di Palembang dulu. Karena mulai kewalahan, bang Dodi memutuskan mencari karyawan baru untuk membantunya berjualan minuman tersebut.
Dengan ketekunan yang dilakukan bang Dodi dalam menjalankan usaha minumannya, ia pun mulai merasakan hasil dari kerja kerasnya selama ini. Setiap harinya, bang Dodi bisa menjual seratus cup minuman dari pagi hingga malam.
Harga satu cup minuman tersebut rata-rata 12 ribu rupiah Jika dikalikan dalam sebulan, penghasilan yang didapat bang Dodi mencapai 36 juta rupiah dan penghasilan bersih bang Dodi setelah dipotong dengan biaya sewa tempat, gaji karyawan, dan biaya pembelian bahan rata-rata sebesar 20 juta rupiah per bulannya.
Hasil yang fantastis memang hanya dengan berjualan minuman saja. Namun, hasil tersebut cukup sebanding dengan usaha yang dilakukan bang Dodi sebelum ia memulai usaha minuman ini.
Ohya Thai Tea ala Bang Dodi ini sudah tersedia di Aplikasi Titipku. Buat yang Lahat, order kuy! 😀
Larisi UMKM Ini via Aplikasi Titipku!
Jutaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) selalu berharap usahanya bisa terus berkembang. Yuk larisi usaha mereka dengan membelinya melalui Aplikasi Titipku!
Artikel ini ditulis oleh : Anggi Pristayani
Direview oleh : Susi Setya