Hari Raya Paskah tak hanya diperingati dengan beribadah, tapi juga berbagai tradisi. Tiap-tiap negara punya tradisi Paskah yang berbeda-beda, tapi, ada satu hal yang seragam, yakni telur Paskah. Telur di Hari Paskah dihias dengan berbagai motif dan warna yang cantik. Biasanya, kegiatan ini dilakukan oleh anak-anak bersama orang tua yang mendampinginya. Tapi, pernahkah bertanya mengapa telur identik dengan paskah? Melansir dari Kumparan.com, berikut sejumlah informasi seputar sejarah telur Paskah:
Muncul di Abad Pertengahan di Eropa
Kemunculan telur Paskah dimulai pada abad pertengahan dalam sejarah Eropa, yakni sekitar abad ke-5 sampai abad ke-15 Masehi. Telur, yang menjadi simbol kuno sebagai kehidupan kuno, dalam perspektif Kristen lalu dijadikan sebagai representasi kebangkitan Yesus.
Kemudian, tradisi menghias telur yang kerap mewarnai perayaan Paskah baru muncul sekitar abad ke-13. Tradisi ini diperkirakan muncul karena adanya larangan untuk mengonsumsi telur selama masa Prapaskah. Selama berabad-abad, umat gereja Kristen menahan diri dari konsumsi telur, daging, anggur, keju dan susu pada rentang waktu tersebut. Orang-orang pun mengecat dan menghias telur-telur tersebut untuk menandai berakhirnya masa puasa, lalu mengonsumsinya saat Paskah tiba.
Baca Juga: Tetap Asik Rayakan Paskah di Masa Pandemi. Ini Caranya
Salah satu telur yang pertama kali dicat warna-warni ada dalam sejarah Inggris, tepatnya pada tahun 1290. Saat itu, keluarga Edward I membeli 450 telur yang dilapisi dengan lembaran emas untuk dikirimkan ke pasukan kerajaan saat Paskah. Kemudian, dua abad setelahnya, Vatikan mengirim Raja Henry VII sebuah telur yang dilapisi pelindung perak sebagai hadiah musiman.
Penduduk desa di Inggris pada abad ke-13 pun membawakan kado Paskah berupa telur untuk bangsawan mereka setiap Hari Besar. Pada masa itu, telur juga menjadi persembahan khusus untuk dibawa ke gereja saat Jumat Agung. Tradisi ini terlus berlanjut hingga abad ke-19 dan awal abad-20, telur Paskah yang dicat warna-warni menjadi sesuatu untuk diberikan kepada anak-anak, ketimbang sebagai persembahan untuk gereja, orang miskin, atau pemerintah setempat.
Kemunculan Cokelat Telur Paskah
Nah setelah membahas sejarah telur Paskah, kini akan membahas bagaimana perkembangan cokelat telur Paskah.
Seiring perkembangan zaman, telur Paskah yang menjadi budaya populer berkembang menjadi berbagai bentuk produk lain, salah satunya adalah cokelat telur Paskah. Cokelat berbentuk telur Paskah pertama kali diproduksi oleh JS Fry di Bristol, Inggris, pada tahun 1873. Cokelat tersebut dihias secara manual menggunakan tangan untuk menyesuaikan selera orang-orang di era Victoria, dan dibuat dari dark chocolate. Bila dibandingkan dengan standar rasa cokelat saat ini, cita rasanya cenderung lebih pahit dan bertekstur kasar. Kendati demikian, cokelat ini tergolong sebagai hadiah yang mahal dan mewah.
Variasi dekorasi pada cokelat Paskah pun dikembangkan oleh Cadbury bersaudara. Dan pada tahun 1905, mereka meluncurkan milk chocolate batangan, yang juga dijadikan sebagai bahan utama pembuatan cokelat telur Paskah. Alhasil, cokelat berbentuk telur Paskah jadi makin populer setelahnya.
Cadbury bersaudara bisa dibilang mendominasi pangsa pasar cokelat telur Paskah hingga bertahun-tahun kemudian. Pada tahun 1960, mereka kembali meluncurkan produk cokelat telur Paskah yang dikhususkan bagi anak-anak. Kemasannya lebih menarik, dan ramah anak.
Produk cokelat telur Paskah ini membuat pasar penjualan telur Paskah anak-anak tergeser dan membuat harganya anjlok. Bila sebelumnya orang-orang hanya bisa memberikan satu butir telur untuk anak-anak, kini anak-anak bisa mendapatkan setengah lusin telur.
*****
Nah, itu dia serajah telur Paskah yang mungkin belum diketahui. Meski eksistensinya tergerus oleh cokelat telur Paskah, kegiatan menghias telur paskah masih saja dilakukan tiap tahunnya dan menjadi sebuah kegiatan keluarga yang asik.
Kalau kamu dan keluarga ingin merasakan keseruan dalam menghias telur Paskah, kamu bisa membeli bahannya dulu. Kamu bisa membeli telur di Titipku.