Titipku – Sosok Inem Jogja belakangan ini viral di media sosial. Bahkan sampai pernah diundang ke berbagai media dan stasiun televisi. Tidak karena pingin viral atau mendongkrak eksistensi, Inem Jogja lakukan ini karena untuk menyebar virus kebaikan. Lalu siapa sih sebenarnya sosok Inem Jogja yang ‘ngedan’ tersebut?
Kenalan dengan si Inem Jogja, yuk!
Bernama lengkap Made Dyah Agustina, wanita yang edan bukan sembarang edan (edan=gila). Tujuannya membuat topeng Inem ini dilakukan Made adalah keinginannya untuk berbagi kepada yang membutuhkan. Kegemarannya memang traveling tapi dipadukan dengan kegiatan jalan-jalan yang bermanfaat.
Menjadi dosen sudah dilakoninya sebelum menjadi Inem. Profesi yang menurutnya juga tidak kalah menyenangkan. Namun demi menuruti kata hatinya, ia rela resign demi menjadi sosok Inem.
Kalau mendengar kata Inem, mungkin yang terlintas dipikiran adalah sosok pelayan rumah tangga berbadan molek. Namun stigma tersebut ia ubah menjadi orang gila yang ‘melayani masyarakat Jogja’ yang membutuhkan seperti membagi nasi bungkus, mendengarkan cerita para pedagang, serta memberikan apa yang bisa diberikan dari tas kebanggan yang ia bawa kemana saja.
Misi berbagi kepada sesama ini tak menyurutkan langkahnya meski pengalaman tidak menyenangkan sudah pernah dialaminya. Seperti saat ia diusir petugas Malioboro atau dilempari es batu oleh penjual es karena dikira menakuti pembelinya.
Tidak ada waktu khusus. Ia lakoni kegiatan ini selagi waktu luang. Bisa jadi empat hari dalam satu minggu, yang disesuaikan dengan agenda lainnya.
Selain menjadi Inem dengan topeng badutnya itu, ia juga menjadi guru tari di sanggar miliknya. Sejauh ini sudah ada 5 sanggar yang ia kelola, dari 30 murid kini menjadi 300-an murid dengan biaya mulai Rp 30.000 bahkan gratis untuk mereka yang tidak mampu.
Dari tari pula, karakter Inem lahir. Made mendapat inspirasi dari tarian ‘edan-edanan’ yang memiliki filosofi menolak bala atau menolak pengaruh negatif kepada masyarakat Jogja.
Sosok Inem Jogja juga menjadi rasa terimakasihnya kepada Jogja yang membesarkannya hingga menjadi Made yang sekarang. Dari seorang keluarga penjual balon di Alun-Alun Utara, sekolah tanpa biaya, lulus sarjana hasil beasiswa dan job tari dimana-mana. Kini Made merasa yang ia gapai sudah cukup untuk hidup nyaman bersama suami dan anaknya. 🙂
Bersama Inem Membantu Ibu Sokiyem
Salah satu perjalanan Inem adalah berjumpa dengan Ibu Sokiyem. Wanita yang kini harus menanggung tiga nyawa, kedua anaknya dan dirinya sendiri tanpa suami. Tak hanya itu, Ibu Sokiyem juga terancam oleh Bank karena hutang yang ditinggalkan suaminya.
Download Aplikasi Titipku dengan KODE REFERAL: bersamainem untuk membantu Ibu Sokiyem!
-
Ketemu Daffa Fried Chicken di Outlet Bapak Jajat Sudrajat – Titipku 08 May 2019[…] Baca Artikel Lainnya: Inem Jogja: Pilih ‘Ngedan’ Daripada Jadi Dosen […]
-
Ketemu Daffa Fried Chicken di Outle Bapak Jajat Sudrajat – Titipku 08 May 2019[…] Baca Artikel Lainnya: Inem Jogja: Pilih ‘Ngedan’ Daripada Jadi Dosen […]