Saat ini UMKM di Indonesia berjumlah sekitar 64,1 juta. UMKM sebanyak ini berkontribusi sebesar 61,7& terhadap Pendapatan Domestik Bruto di Indonesia. UMKM juga berkontribusi terhadap penyerapan lapangan kerja sebanyak 97% dari total tenaga kerja yang ada. Sayangnya, rasio kewirausahaan di Indonesia masih di sekitar 3,47%. Angka ini masih di bawah standar minimal negara maju, di mana rasio kewirausahaannya minimal 5%. Untuk membahas lebih dalam soal tantangan dan prospek digitalisasi UMKM, Bakti Kemkominfo bekerjasama dengan Komisi I DPR RI mengadakan webinar bertajuk “Digitalisasi UMKM dalam Mendukung Produk Kreatif Lokal” pada Kamis (23/2).
Baca Juga:
Jalin Kerja sama, Titipku Ingin Untungkan Para Pelanggan
Manajer Marketing Titipku Bagikan Tips Networking
Pelayanan Terbaik Titipku Buat Pelanggan Puas Berbelanja Online
Acara tentang digitalisasi UMKM ini menghadirkan tiga narasumber, yakni Krisantus Kurniawan selaku Anggota Komisi I DPR RI, Rosarita Niken Widiastuti selaku Dewan Pengawas Produksi Film Negara (PFN), dan Faradhita Delicia Savira selaku Chief Marketing Officer Titipku. Acara ini terselenggara secara daring melalui Zoom dan ada live streaming di YouTube Swara Senayan.
Pemaparan Materi Soal Digitalisasi UMKM
Pemaparan materi pertama adalah Krisantus Kurniawan yang menyebut bahwa digitalisasi adalah sebuah hal yang wajib di abad ke-21 ini karena semua sektor kehidupan terpaut dengan teknologi digital.
“Kemajuan tersebut harus dimanfaatkan untuk menguatkan dan mendukung UMKM,” ungkap Krisantus.
Narasumber berikutnya adalah Niken Widiastuti yang membahas banyak hal, mulai dari ciri khas dari ekonomi kreatif, tantangan di era digital, potensi ekonomi dari digitalisasi UMKM, dan program terkait UMKM digital oleh Kemkominfo.
“Kementerian Kominfo beberapa waktu lalu juga melakukan pelatihan secara teknis melalui program ‘UMKM Go Online’. Di UMKM Go Online ini, pihak dari Kementerian Kominfo datang langsung ke pasar-pasar (grebek pasar). Di grebek pasar ini, tim melakukan pelatihan, pendampingan kepada para pelaku usaha (tentang teknologi) dari awal. Pedagang yang tadinya sangat gaptek, sekarang bisa melakukan foto produk yang menarik, mengunggah, sampai membuat website,” ungkap Niken.
Pemaparan materi berlanjut ke narasumber ketiga yakni Faradhita Delicia. Dalam acara ini, Dhita menjelaskan banyak hal terkait teknis digitalisasi UMKM yang oleh Titipku.
Di awal pemaparan, Dhita mengatakan bahwa Titipku tidak mau pasar mati akibat pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, Titipku berperan menjadi penengah antara pedagang yang butuh jualannya laku dengan pedagang yang butuh belanja.
Dhita pun kemudian menjelaskan alur transaksi yang terjadi di Titipku, mulai dari konsumen memilih pasar untuk belanja dan memilih produk. Selanjutnya, shopper Titipku yang bernama Jatiper akan menerima notifikasi pesanan dan membelikan produknya. Lalu, Jatiper ini mengantarkan pesanan, dan terakhir, pesanan sampai ke kediaman konsumen.
Dhita juga tak lupa menerangkan kemudahan berbelanja secara digital. “Kemajuan teknologi digital saat ini mempermudah kita untuk kegiatan berbelanja, kita tidak perlu repot ke pasar untuk berbelanja, cukup dengan menggunakan handphone dari rumah masyarakat sudah bisa membeli kebutuhannya melalui e-commerce,” ungkap Dhita.
Pertanyaan dari Peserta Webinar
Setelah pemaparan materi, ada sesi tanya jawab dari peserta webinar. Titipku mendapat pertanyaan soal apakah ada proses tawar menawar di Titipku?
Dhita menjawab bahwa di Titipku belum menyediakan fitur tawar-menawar. Namun di Titipku ada filter yang bisa memungkinkan pelanggan untuk melakukan sortir produk dari harga termurah. Di Titipku juga ada banyak promosi seperti diskon dan tebus murah dan ada gratis ongkir yang bisa buat belanja makin hemat.
Dhita pun menjawab pertanyaan soal iklan secara digital. Dhita mengatakan bahwa untuk mengiklan, suatu usaha harus memiliki value yang berbeda dengan kompetitor. Perbedaan itulah yang muncul di iklan.
“Pengusaha juga harus menentukan target konsumen dengan tepat. Perusahaan harus benar-benar memilih siapa orang yang akan menggunakan produk perusahaan,” ungkap Dhita.
Sebagai penutup, Dhita kembali menekankan bahwa digitalisasi UMKM memiliki banyak sekali peluang. Melalui digital, pengusaha bisa belajar banyak hal baru. Selain bisa belajar, usaha juga makin bisa terkenal.
“Untuk bapak-ibu yang ada di Kalimantan nanti bisa dapat customer dari Jawa Tengah atau jawa Timur. Itu semua dengan bantuan digital. Dengan bantuan digital bisa menambah customer baru,” pungkas Dhita.
-
Titipku for Business Makin Luas, Kini Sasar Horeka – Titipku Blog 15 March 2023[…] Baca Juga: Refleksi Titipku di Hari Perempuan Internasional Nikmati Keuntungan dari Program Referral Titipku CMO Titipku Jadi Pembicara Webinar Digitalisasi UMKM […]
-
Nikmati Keuntungan dari Program Referral Titipku – Titipku Blog 03 March 2023[…] Juga: CMO Titipku Jadi Pembicara Webinar Digitalisasi UMKM Manajer Marketing Titipku Bagikan Tips Networking Pelayanan Terbaik Titipku Buat Pelanggan Puas […]