Titipku – Pak Epul mulai jualan keliling jajanan makanan sejak 2007. Awal usaha, beliau jualan keliling es doger selama 3 tahun menggunakan gerobak. Kemudian, Pak Epul beralih menjadi jualan keliling mainan untuk anak-anak selama 3 tahun menggunakan motor. Barulah pada 2014, beliau membuat dan menjual cilung menggunakan gerobak motor. Cilung merupakan singkatan dari aci digulung. Penamaan ini berasal dari bahan makanan yang menggunakan aci serta cara pembuatannya digulung menggunakan tusuk bambu.
Awal berjualan cilung, Pak Epul hanya menggunakan adonan aci, tapioka, tepung beras dan air. Harga cilung pun hanya Rp 500 per tusuk. Namun kemudian, beliau membuat inovasi agar jajanan bernilai tinggi dengan mencampur adonan menggunakan telur puyuh atau ayam. Harga cilung setelah menggunakan telur naik menjadi Rp 2000 per tusuk. Anak-anak lebih menyukai cilung dengan telur karena rasanya lebih gurih, enak dan bergizi.
Pak Epul berasal dari Kota Tasik. Beliau sengaja kontrak tempat tinggal di Kota Banjar untuk menjalankan usaha jualan keliling. Keluarganya tetap tinggal di Kota Tasik sehingga Pak Epul pulang satu kali dalam satu bulan. Perjuangan mencari nafkah ini beliau lakukan demi menghidupi istri, anak sulungnya yang duduk di bangku SD dan anak bungsunya yang masih balita.
Pak Epul mengerjakan sendiri usaha jual cilung, mulai dari mempersiapkan bahan, berjualan keliling sampai membuatnya. Beliau berjualan dari pukul 06.30 sampai 16.00 WIB. Pak Epul sudah memiliki lokasi tetap untuk singgah berjualan yaitu di MI Rancakole, SDN 1 Raharja, SDN Mekarharja dan beberapa Madrasah di Desa Raharja.
Cara Membuat Cilung
- Buat adonan dari aci, tapioka, tepung beras dan air
- Buat serundeng dari parut kelapa, bawang, garam dan gula pasir
- Siapkan telur puyuh dan margarin
- Panaskan wajan
- Masukan margarin
- Semprotkan adonan cair yang telah dimasukan ke dalam botol
- Taburi adonan dengan serundeng
- Masukan bumbu sesuai selera yaitu saos cabai, bubuk cabai kering dan penyedap rasa
- Gulung adonan yang sudah kering menggunakan tusuk bambu
- Cilung siap dimakan.
Suka Duka
Ketika makanan habis terjual dan bertemu dengan anak-anak yang ceria menjadi hal-hal yang menyenangkan selama berjualan. Tapi kalau hujan turun saat hendak pulang adalah hal-hal yang menjadi bagian duka-duka kecil dalam berjualan cilung ini.
“Namanya jualan tidak selamanya ramai dan laku, tapi tidak selamanya juga sepi. Oleh karena itu, apapun kondisi yang sedang dihadapi, semangatlah.”
AYO MENJELAJAH!
Masih ada banyak jutaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di sekitarmu. Bantu mereka dengan Jelajah di aplikasi Titipku agar produk mereka semakin dikenal khalayak!
Artikel ini ditulis oleh : Kustikasari
Direview oleh : Susi Setya