Sebagai warga Indonesia, banyak di antara kita yang hanya tahu jenis-jenis garam sebatas garam halus, garam yodium, garam krosok, dan garam balok. Padahal, di luar garam-garam tersebut, masih ada banyak garam lain loh, salah satunya adalah garam himalaya. Garam ini unik karena berbentuk kristal dan warnanya pink.
Garam himalaya adalah garam gunung berbentuk kristal yang ditambang dari pertambangan garam di Khewra, distrik Jhelum di Punjab, Pakistan. Garam himalaya diekstraksi secara manual maupun dengan mesin ekskavator dari gua-gua di pegunungan tambang garam yang berlangsung selama ratusan tahun dan tidak melalui banyak proses pemurnian sehingga minim mengandung zat kimia tambahan. Sebagaimana garam lain pada umumnya, garam jenis ini juga memiliki kandungan natrium (Na) sebanyak 97-98%.
Garam himalaya memiliki penampilan yang berbeda dengan garam lainnya, yaitu berwarna pink dengan varian gradasi mulai dari putih tulang, pink, sampai kemerahan. Semburat pink pada garam jenis ini ini disebabkan oleh mineral-mineral yang terkandung di dalam kristal garam tersebut, yakni zat besi, magnesium, potasium, dan kalsium.
Selain penampilannya yang berbeda dari garam pada umumnya, garam himalaya juga rentan berair dan menggumpal jika disimpan dengan tidak tepat. Hal ini sebaiknya dihindari, sebab harga garam jenis ini tidaklah murah. Agar garam himalaya bisa awet disimpan hingga bertahun-tahun, kamu perlu menyimpannya dengan cara-cara berikut ini:
-
Simpan di Wadah Tertutup
Cara terbaik untuk menyimpan garam himalaya ialah menyimpannya di wadah tertutup. Bisa menggunakan toples kaca, plastik, atau berbahan keramik. Kamu harus menutup stoples dengan plastik wrap sebelum ditutup menggunakan tutup aslinya. Penggunaan plastik wrap akan membuat garam lebih awet dan tidak gampang berair. Selain itu sifat garam yang korosif juga akan merusak tutup logam yang digunakan.
Baca Juga: Jangan Banyak-Banyak, Berikut Cara Mengurangi Asupan Garam
-
Taruh Wadah di Dalam Wadah
Simpanlah garam himalaya dalam toples bersama dengan wadah aslinya. Beda dengan garam dapur biasa, umumnya garam jenis ini dikemas menggunakan papper bag. Terlebih jika kamu membelinya di bulk store. Dengan trik ini, garam tidak akan mudah berair dan menggumpal. Pastikan kamu menutup wadahnya dengan rapat supaya garam lebih awet dan bisa digunakan dalam jangka lama.
-
Letakkan di Tempat Kering
Garam himalaya maupun garam dapur lainnya harus ditaruh di tempat kering dan jauh dari ciptran air. Pasalnya, tempat berair atau lembap dapat membuat garam mudah menguap. Lebih baik, simpanlah garam di dalam rak yang kering dan tidak lembap udaranya. Bisa diletakkan dalam rak gantung terbuka misalnya.
Baca Juga: Manfaat Garam untuk Menghilangkan Jerawat
-
Bungkus Garam
Selain butiran, ada juga garam himalaya yang berbentuk balok. Biasanya garam ini digunakan untuk memanggang steak karena dapat menstabilkan suhu panas. Garam jenis ini balok bisa disimpan dengan cara dibungkus plastik lalu dimasukkan ke dalam toples kaca. Pembungkus garam akan lebih aman jika menggunakan plastik wrap. Dengan cara ini garam himalaya balok akan terhindar dari penggumpalan akibat kelembapan.
*****
Kamu bisa membeli garam himalaya di toko online atau supermarket. Kira-kira, harga garam ini adalah Rp16.000 per 100 gramnya. Sebagai garam yang diklaim paling murni di dunia, tentunya garam ini lebih menyehatkan bila dikonsumsi.
Membeli garam tentunya disertai bahan untuk dimasak kan? Tidak mungkin jika hanya membeli garam dan dimakan begitu saja. Nah, kamu bisa beli bahan untuk dimasak pakai Titipku nih. Belanjanya cukup #DariRumah, nanti ada kurir Titipku yang bernama Jatiper yang akan membelikan dan mengantarkan pesananmu.
Di Titipku juga ada promo Diskon 30% (Maksimal Diskon Rp50.000) yang bisa kamu gunakan untuk menghemat belanjaan. Menarik banget kan?
Yuk segera download aplikasi Titipku dan mulai belanja murah di sini!