Titipku – Talas adalah salah stau tanaman yang dibudidayakan masyarakat Indonesia sejak lama. Umbi yang sering dimanfaatkan sebagai bahan pangan, dapat mengenyangkan seperti ubi rambat maupun singkong.
Tak hanya umbinya saja, hampir semua bagian talas bisa dikonsumsi mulai dari daun, tangkai daun, pelepah, hingga umbi anakan. Jika Kamu sering menonton vlogger pertanian asal China, Li Ziqi, dia cukup sering memasak talas dan menggunakan daun talas yang lebas sebagai pembungkus makanan. Tentunya tak hanya Li Ziqi, masyarakat Indonesia juga sudah familiar dengan tanaman Talas ini.
Selain di Asia Timur hingga Asia Tenggara, tanaman talas juga banyak tumbuh di Hawai, Honolulu, hingga Nigeria. Untuk mengonsumsinya, ternyata tak bisa sembarangan. Terutama umbinya. Butuh teknis khusus supaya talas aman dikonsumsi. Tak seperti ubi, singkong, atau kentang yang bisa langsung direbus sebelum dikonsumsi.
Getah talas dapat menimbulkan rasa gatal, karena talas mengansung kalsium oksalat. Sebenarnya, zat tersebut tidak terlalu masalah bagi tubuh. Tapi rasa gatal yang ditimbulkan, membuat kenikamatan talas menjadi berkurang saat dikonsumsi.
Selain gatal saat dimakan, getah talas bahkan bisa menimbulkan rasa gatal pada kulit. Pada beberapa orang, getas talas bahkan bisa menyebabkan iritasi sampai ruam kemerahan pada area kulit yang terkena getah.
Berikut cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan zat penyebab gatal pada talas. Cukup mudah, yuk simak.
- Pertama-tama, lapisi tangan dengan plastik atau sarung tangan agar getah talas tidak menempel pada talas saat mengupasnya.
- Jemur talas sebelum dikupas. Tapi jangan terlalu lama, agar tekstur talas tidak kering dan kurang sedap saat disantap.
- Penting untuk mengupas talas yang akan dikonsumsi.
- Potong talas sesuai kebutuhan. Jika ingin, tak dipotong-potong pun juga tak masalah.
- Lumuri permukaan talas dengan garam. Kemudian gosok permukaannya menggunakan garam tersebut, sampai getahnya hilang.
- Rendam talas dengan air garam, jika getah masih banyak.
Durasi perendaman dapat dilakukan selama 30 – 60 menit. Kandaungan garam dipercaya dapat mengangkat kalsium oksalat penyebab gatal. Selain itu, garam dapat menambah rasa gurih pada talas. Mengingat talas identik denganrasa yang hampar.
- Cuci dengan air mengalir dan bilas talas sampai bersih.
- Talas siap diolah sesuai selera.
Olahan Talas
Tak hanya direbus, talas dapat diolah menjadi keripik, kue hingga kolak. Talas rebus juga bisa dikonsumsi dengan air gula merah atau gula aren, untuk memperkaya rasa. Talas rebus dengan air gula merah, termasuk kombinasi yang sempurna.
Serat dan karbohidrat yang terkandung dalam talas, juga bagus untuk pencernaan. Kedua nutrisi tersebut bisa memberi efek kenyang lebih lama, karena butuh waktu lama untuk mencernanya. Serat juga baik untuk menjaga pencernaan agar tetap sehat.
Saat rasa kenyang masih lama, dorongan untuk ngemil atau makan makanan berkalori tinggi bisa berkurang. Oleh karena itu, talas dapat membantu untuk menjaga berat badan.
Penting untuk diingat, pastikan talas yang dikonsumsi sudah benar-benar besih. Jika tidak, atau bahkan kurang matang pengolahannya, bisa menyebabkan infeksi atau keracunan. Selain itu, konsumsi dalam porsi yang wajar.
Kamu yang masih muda-muda banget, mungkin ada yang belum pernah memakan talas. Misalnya yang paling sederhana, talas rebus. Sedangkan keripik talas, sudah cukup banyak dijual di pasaran.
Ketika membeli talas mentah, ada yang belum dikupas sampai talas yang siap masak. Beli bahan-bahan terkadang lebih murah dan memuaskan, daripada membeli yang sudah jadi.
#DIRUMAHAJA
Kamu penasaran ingin memasak talas dan mengonsumsinya? Yuk, titip beli melalui aplikasi Titipku! Talas maupun produk sehari-hari lainnya, dapat kamu dapatkan dari UMKM atau pasar tradisional yang ada di sekitar lokasimu.
Belanja kebutuhan sembako maupun bahan masakan lainnya selama #DiRumahAja dapat dimudahkan dengan aplikasi Titipku. Ayo belanja di Titipku!
Rewrite: kumparan.com, pertanianku.com, fimela.com, dan aladokter.com