Titipku – Kerajinan tangan dapat bermanfaat untuk apa saja. Salah satunya, semua hal yang bisa digunakan untuk badan. Seperti baju, jaket, sepatu, ikat pinggang, gelang, hingga celana. Salah satu bahan untuk membuat kerajinan itu adalah kulit hewan.
Tentunya kerajinan yang berasal dari kulit sudah tidak asing lagi. Di sejumlah daerah di Indonesia, terdapat sentra kerajinan kulit. Dari UMKM hingga pelaku usaha berskala besar, juga banyak. Tak heran jika produk imitasinya pun tak kalah banyak. Mengingat bahan kerajinan kulit asli, tidak mudah untuk mendapatkannya. Stoknya juga tidak terlalu melimpah.
Kulit asli berasal dari kulit hewan seperti kambing, sapi domba, kerbau, ular, dan hewan lainnya. Kulit asli disebut juga real leather, genuine leather, atau original leather.
Bagi kamu yang suka dengan kerajinan kulit, berikut kami bagikan cara membedakan kulit asli dengan kulit tiruan alias kw.
-
Cek tekstur dan aroma kulit
Kulit asli memiliki tekstur yang tidak sempurna dibanding kulit sintetis. Jika dirasakan di tangan, bagian belakang dari kulit asli cenderung lebih berbulu. Sedangkan kulit sintetis terasa seperti kain. Pori-pori pada kulit asli juga terlihat, kecuali jika sudah difinishing.
Permukaan kulit asli yang tidak merata dikarenakan penyayatan dan pengelupasan kulit setelah penyembelihan. Bagian tertentu dari organ hewan juga memiliki ketebalan yang berbeda secara alami.
Sedangkan dari segi aroma, kulit asli cenderung memiliki harum yang khas. Setiap kulit asli mengalami proses penyamakan atau terkadang bleaching (pemutihan). Proses ini menjadikan kulit dari hewan seperti domba, kambing, dan sapi memiliki aroma masing-masing, mendekati aroma asal kulit.
-
Teliti kerutan kulit
Coba tekan produk kulit yang kamu temui atau kamu miliki. Jika terdapat kerutan, maka kulit itu merupakan kulit asli. Sedangkan kulit sintetis tidak memiliki elastisitas, sehingga tidak menghasilkan kerutan saat ditekan.
Kerutan yang dihasilkan pada kulit asli merupakan kerutan yang alami. Mengingat tekstur kulit asli lebih elastis, bahkan seperti kulit manusia.
Namun ada beberapa tipe kulit asli yang memang keras dan tidak menghasilkan kerutan, seperti patent leather dan saffiano leather. Sehingga cara yang satu ini kadang tidak bisa menjadi patokan yang general.
-
Uji dengan api
Cara yang satu ini pasti sudah sering didengar untuk menguji keaslian produk kulit. Ekstrim memang, tapi kamu bisa menguji keaslian produk kulit dengan cara membakarnya. Kalau kulit asli, tidak akan terbakar.
Saat dibakar, kulit asli akan berbau seperti rambut terbakar, lebih bau daripada kulit sintetis yang dibakar. Aroma kulit sintetis yang dibakar akan berbau seperti plastik dibakar.
-
Cek harga
Alangkah lebih baik jika membeli kulit asli di toko terpercaya. Harga tentu juga lebih mahal daripada kulit sintetis. Harga yang tinggi cukup setimpal dengan kualitas yang dibakat. Kulit asli dijamin bisa lebih kokoh dan awet dibandingkan dengan kulit sintetis.
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui cara untuk menguji produk dari kulit hewan asli. Boleh dipraktekkan, nih. Tapi siap-siap untuk merogoh kocek lebih dalam, ya. Ingat, harga kulit asli cukup mahal.:)
Saat ini aneka produk kulit dapat dibeli secara offline maupun online. Banyak produsen yang sudah merambah online sebagai sarana pemasaran. Titipku adalah salah satunya. Dengan berbasis aplikasi, Titipku membantu pelaku UMKM untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Produk UMKM biasanya beragam. Termasuk produk kulit yang dikenal unik dan nyentrik. Kamu yang yang mager, bisa beli melalui aplikasi Titipku.
Ayo belanja di Titipku!