Titipku – Café Ladiid didirikan oleh Ibu Ani Kuswandani pada 2006 di pusat Kota Banjar. Istilah Ladiid diambil dari Bahasa Arab yang artinya enak. Pada saat itu, Café Ladiid hanya jual batagor, nasi ayam bakar dan penyet.
Motivasi Bu Ani buka usaha adalah mempersiapkan kegiatan untuk masa tua. Oleh karena saat itu beliau masih aktif jadi guru sekolah, Café Ladiid dijaga oleh 2 orang karyawan yang bertugas melayani pembeli. Sedangkan Bu Ani sendiri bertugas untuk belanja dan masak di pagi hari sebelum berangkat kerja. Konsumen Café Ladiid adalah semua usia.
Seiring berjalannya waktu, konsumen bosan dengan menu Café Ladiid. Kemudian mulai 2010. Bu Ani memutuskan ganti produk unggulan yang semula nasi ayam menjadi nasi tutug oncom karena belum banyak yang jual di Kota Banjar.
Nasi tutug oncom adalah makanan khas daerah asal Bu Ani yaitu Tasikmalaya, berupa olahan nasi hangat yang dicampur dan diaduk dengan oncom goreng atau bakar. Oncom itu sendiri adalah makanan asal Jawa Barat yang terbuat dari hasil fermentasi ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Jenis oncom yang digunakan Bu Ani yaitu oncom hitam yang terbuat dari hasil fermentasi bungkil kacang tanah.
Café Ladiid dibangun di depan rumah Bu Ani dengan konsep tradisional Sunda yaitu dinding anyaman bambo ditambah ornamen ijuk pada atap. Café tersebut terletak di pinggir jalan raya tepatnya di Jalan Dr. Husein Kartasasmita, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Lokasi ini sangat strategis karena di sepanjang jalan tersebut terdapat perkantoran dan sekolah.
Produk
Café Ladiid tidak hanya jual makanan basah tetapi juga makanan kemasan yang dapat dikirim ke luar kota. Hingga saat ini, café tersebut jual makanan basah yaitu nasi tutug oncom ayam, nasi tutug oncom telur, mie rebus, mie goreng, batagor dan kentang goreng, makanan kemasan yaitu tutug oncom dan sambal goreng, serta berbagai minuman yaitu es jeruk, kopi dan minuman dingin. Nasi tutug oncom, tutug oncom kemasan, sambal goreng kemasan, batagor dan kentang goreng merupakan produk hasil olahan sendiri.
Cara Buat Tutug Oncom
Bahan utama tutug oncom yaitu oncom, kencur, bawang merah dan bawang putih. Adapun langkah membuat tutug oncom yaitu:
- Hancurkan oncom menggunakan tangan
- Jemur oncom di selama 12 jam
- Haluskan oncom menggunakan blender
- Haluskan kencur menggunakan blender
- Iris bawang merah dan putig
- Goreng bawang merah dan putih sampai harum
- Haluskan bawang merah dan putih yang sudah digoreng menggunakan blender
- Goreng oncom dengan semua bumbu dan aduk selama 1 jam.
Keterangan:
Tutug oncom tahan lama sekitar 1,5 bulan jika disimpan di suhu ruangan dan sekitar 3 bulan jika disimpan dalam freezer.
Karyawan usaha Bu Ani ini dibantu juga oleh anak dan menantunya
Dalam menjalankan usaha, Bu Ani dibantu 1 orang anak, 1 orang menantu dan 5 orang karyawan. Selain sebagai pemilik, Bu Ani bertugas menyiapkan takaran bumbu tutug oncom. Kemudian, sang anak bertugas untuk belanja bahan makanan ke pasar. Sedangkan, sang menantu yang bekerja di perusahaan swasta bertugas promosi di media sosial. Anak Bu Ani mulai bantu jalankan usaha sejak tahun 2016. Sedangkan media sosial baru dibuat oleh menantu Bu Ani pada tahun 2018.
Bu Ani sengaja memilih karyawan berjenis kelamin wanita dan berasal dari Kota Banjar agar bertahan lama. Tugas mereka yaitu 2 orang untuk memasak serta 3 orang lainnya untuk melayani konsumen, kasir dan menjaga kebersihan café. Rata-rata usia mereka adalah 50 tahun untuk yang bertugas memasak dan 20 tahun untuk yang bertugas melayani konsumen.
Adapun strategi penjualan Café Ladiid yang bisa kita tiru adalah aktif promosi setiap hari melalui sosial media yang dijalankan oleh menantu Bu Ani. Kemudian aktif bekerjasama dengan aplikasi ojek online, jual online di marketplace, dan selalu buka dari pukul 08.00 s.d. 21.00 WIB.
Kendala
Kendala yang dialami Café Ladiid adalah penurunan penjualan tahun 2007 sekitar 50% jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2006. Hal tersebut disebabkan Café Ladiid yang baru berdiri 1 tahun belum punya banyak pengalaman untuk mempertahankan ke-viral-an di tahun pertama.
Meskipun demikian, Bu Ani berharap produk tutug oncom dan sambal goreng kemasan dapat dikenal dan dijual ke seluruh kota di Indonesia.
Semoga laris terus ya jualannya Bu Ani. 🙂 Ohya tutug oncom ini juga sudah tersedia di aplikasi Titipku lho! Cek ya dan larisin jualannya Bu Ani.
AYO MENJELAJAH!
Ayo Jelajah UMKM seperti Cafe Ladiid ini di Aplikasi Titipku. Dapatkan Rp5000,- berkali-kali cuma posting Jelajah UMKM di Titipku! Buruannnn!!
Caranya gampang banget!
1. Pilih UMKM yang mau kamu posting
2. Klik “Tambah Jelajah” di aplikasi Titipku
3. Review & foto UMKM
4. Rp5.000,- jadi milikmu!
Periode reward 1-31 Juli 2019
Semakin BANYAK UMKM yang kamu bantu untuk digitalisasi, semakin berkali-kali lipat juga penghasilanmu! Yakin nggak mau? #AyoMenjelajah
-
Pentingnya Ijin Edar BPOM Bagi Bisnis Makanan dan Minuman – Titipku 26 September 2019[…] sertifikat tersebut ternyata memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Tutug Oncom Instan, produk Cafe Ladiid Jika mengetahui perbedaan sertifikat Badan POM dan PIRT, pelaku usaha UMKM tak perlu bingung […]