Titipku – Ramadhan sudah memasuki hari ‘belasan’. Beberapa tradisi saat Ramadhan masih terasa, misalnya membangunkan sahur atau berburu takjil. Namun ada satu lagi tradisi saat Ramadhan yang dilakukan oleh anak-anak sekolah sekolah dasar yaitu berburu tanda tangan penceramah!
Kangen Masa Kecil~
Kalau ditanya tentang tradisi Ramadhan, ingatan akan terbang ke masa-masa seru itu. Salah satu kenangan masa kecil yang masih melekat ketika Ramadhan tidak lain adalah berburu tanda tangan imam selepas shalat Tarawih maupun Kultum Subuh di buku sakral: Buku Kegiatan Ramadhan.
Gimana nggak sakral? Pasalnya pemberian Buku Kegiatan Ramadhan tersebut berisi berbagai tugas yang sudah disiapkan seperti jadwal puasa, tadarus, sholat, sampai kolom untuk tanda tangan penceramah (biasanya penceramah adalah yang bertugas menjadi imam sholat). Kolom inilah yang membuat buku menjadi salah satu barang yang harus dibawa saat berangkat tarawih. Setelah masuk sekolah kembali pasca libur lebaran, buku tersebut dikumpulkan. Kalau kosong-kosong kan, gimana gitu?
Merangkai kata demi kata menjadi kalimat di usia SD tidak gampang lho. Anak-anak dipaksa harus fokus sekaligus menulis dengan cepat sementara penceramah tetap terus berceramah. Makanya meski terkadang saling contek menyontek, demikian adalah cara agar uraian di kolom ringkasan ceramah bisa terisi full, hehe..
Generasi 80-90an tentu akan merindukan kegiatan ini. Adanya kegiatan mengisi ringkasan kultum/ceramah saat bulan puasa banyak memberikan efek positif juga.
Selain bisa intensif bertemu teman untuk mengaji bersama, shalat tarawih, hal ini juga berpengaruh untuk pribadi anak tersendiri antara lain melatih kesabaran dan kejujuran, melatih inisiatif, serta puasa yang full maka lebaran terasa mantul!
Melatih Kesabaran dan Kejujuran
Setiap siswa akan dilatih kesabarannya baik dalam mengisi Buku Kegiatan Ramadhan. Mengerjakan setiap kegiatan yang teercantum dalam Buku Kegiatan Ramadhan pun dibutuhkan nilai-nilai kejujuran. Agar suatu ketika, siswa tersebut menjadi orang-orang yang sabar dan jujur.
Melatih Inisiatif
Setiap siswa akan melatih dirinya masing-masing dalam menginisiasi. Dapat dibayangkan jika mereka ‘berebut’ tanda tangan para penceramah. Bagaimana tata bicara kepada orang yang lebih tua, menghormati para alim ulama, serta bagaimana cara agar sang penceramah segera menandatangi Buku Kegiatan Ramadhan tersebut.
Dalam melakukan hal tersebut tentu butuh inisiatif yang cukup tinggi. Sehingga di masa yang akan datang tumbuh dan muncul generasi penerus yang penuh dengan inisiatif yang positif.
Puasa Full, Lebaran Mantul
Akan jadi kepuasan tersendiri apabila Buku Kegiatan Ramadhan bisa penuh! Puasa penuh sebulan, kegiatan yang dilakukan baik fardhu dan sunnah penuh, maka baju Lebaran menanti. Hal-hal seperti ini yang ingin diterapkan oleh guru-guru kita di masa lalu. Agar bulan Ramadhan diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Harapannya, generasi muda penerus bangsa menjadi generasi yang positif.
Bagaimana di lingkunganmu? Apakah tradisi berburu tanda tangan saat bulan Ramadhan ini masih berlaku?
Sumber: http://koranperdjoeangan.com/ , https://www.kompasiana.com/tututsetyorinie/
Ayo Menjelajah!
#BerbuatBaik di bulan Ramadhan dapat kamu lakukan dengan menjadi Penjelajah di Aplikasi Titipku. #AyoMenjelajah UMKM sekitarmu agar semakin banyak UMKM naik kelas!
Download Aplikasi Titipku di Playstore dan mulai jadi Penjelajah!