Titipku – Jalanan terjal dan licin itu menggiring roda motor kami menuju sebuah kampung yang dihuni oleh usaha-usaha dari tangan kreatif. Dedaunan dan pepohonan seraya turut menyambut. Rindang, sepi, dan seolah berjarak.
Tibalah kami di halaman rumah pengrajin kayu, boleh dibilang adalah usaha mebel. Kayu-kayu mentah, kayu siap olah, juga dipan yang siap diambil oleh pembelinya.
Pak Heri Puryanto, beliaulah pemilik usaha mebel di Terong, Dlingo Bantul. Menekuni usaha yang langsung dikerjakan di samping rumah ini menjadi kesehariannya sejak 5 tahun belakang ini.
Beralamat di Terong, Dlingo, usaha ini diturunkan oleh orangtuanya yang saat ini juga masih membantu melanjutkan usaha. Kini, tak hanya dipan saja, melainkan kusen, daun pintu, juga almari.
“Untuk sementara ini dari diri saya sendiri belum ada tenaga lain. Yang jelas sistem pemasaran. Kami bisa buat tapi pemasarannya belum begitu jalan.”
Ya, pak Heri membuat mebel ini adalah mebel semi finish yang kemudian diambil oleh pembeli untuk finishing (pengecetan, pelitur, dll) dan dijual kembali.
Awal Mula usaha mebel
“Awal mula ini yang bikin mebel dari bapak, bikin tempat tidur itu, ini saya turunan kedua melanjutkan untuk bikin meja, almari, kusen, daun pintu, dsb.”
Bapak dua anak ini mengolah mebel ini dari kebanyakan dari kayu Mahoni. Meskipun ia juga menerima pesanan pembuatan dari kayu jati maupun kayu albasia.
Harga jual setiap produknya tergantung ukuran.Untuk yang kecil (tempat tidur) sekitar 200 ribu, sementara itu, meja yang kecil sekitar 150 ribu.
“Kalau satu set dengan kursi tergantung dengan model. Kalau sekarang yang tren itu seperti kursi buat cafe sekitar Rp. 800 ribuan. Model dan jenis kayunya bisa sesuai permintaan.”
Waktu pengerjaan tergantung dari model dan tingkatan. Menurutnya kalau pembuatannya monoton mungkin cepat, tapi kalau ada modelnya bisa sampai dua atau tiga hari.
Jam bekerjanya sendiri tidak menentu. Paling sering mulai dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Sementara terkadang di siang hari saat jam istirahat beliau pergi mencari pakan ternak yang kebetulan adalah sapi.
Perjuangan dan usaha dari seorang pembuat mebel Jogja. 🙂
Baca Artikel Menarik Lainnya:
Karena Bakso Tusuk Bandung “Murni Jaya”, Aris Bisa Bertahan Selama 18 Tahun di Jogja
Ayo Menjelajah!
Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju! 🙂
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!!
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha