Titipku – Berdiri di bawah payung pelangi, dikerumuni anak-anak, sudah menjadi kebiasaan mas Yono. Lelaki asal Wonogiri yang menjajakan Bakso Bakar Wonogiri.
Ternyata sudah 4 tahun mas Yono menjalani usaha bakso bakar di Jogja. Ia menamai usahanya ini Bakso Bakar Wonogiri, sesuai asalnya.
Tilik Balik
Biasanya setiap pelaku usaha memiliki alasan tersendiri dalam menjalani usaha. Bisa karena usaha turunan, diajak teman, atau ide yang terealisasikan. Kalau bakso bakar mas Yono ini adalah idenya sendiri yang diinovasi dengan kreativitas dalam mengolah bakso bakar. Begini alasannya.
“Ya karena yang jualan bakso bakar di Jogja seperti ini masih jarang. Jadi pinginnya jualannya itu yang lain daripada yang lain alias antimainstream.”
Bakso bakar yang digelutinya sendiri ini memang memiliki keunikan. Ada mayonise dan saos sebagai pelengkap cita rasa. Jadi tidak hanya dibakar semata.
Usut punya usut, rupanya mas Yono ini adalah mantan karyawan pabrik. Kemudian ini memiliki cita-cita untuk punya usaha sendiri dan masih jarang dijajakan orang lain. Alhasil terbentuklah usaha Bakso Bakar Wonogiri ini.
“Sebelumnya saya kerja di pabrik. Ya pingin usaha sendiri gitu, walaupun kecil kecilan tapi kan punya sendiri. Saingannya belum banyak, jarang yang bikin seperti ini.”
Suka Duka Berjualan Bakso Bakar di Jogja
Baik mas Didi penjual kelapa muda maupun mas Yono penjual bakso bakar ini, keduanya memiliki suka duka sendiri dalam berjualan. Karena mas Yadi ini berjualan dengan mengandalkan sepeda motornya, maka hari kurang beruntung adalah apabila ia bermasalah dengan motornya.
“Kalau ban kempes gitu misalnya. Ya ada-ada aja faktornya. Apalagi kalau sekolah libur. Ya pinter pinter cari tempat aja seperti TPA (Taman Pendidikan Al-Quran).”
Bulan Ramadhan pun ia tetap berjualan. Meskipun hanya sebentar dan hanya sedapatnya saja. Sementara kalau jualan di SD, ia mulai berjualan sekitar jam 10. Itupun berpindah-pindah agar anak-anak tidak bosan. Baru jika sudah menjelang siang dan sekolah sepi, ia berkeliling sampai jam 4 sore.
Ramai diserbu dan dikerumuni anak-anak adalah pemandangan. Mereka bahkan bisa sabar dan antri untuk mendapatkan bakso bakar mas Yono yang harganya hanya seribuan.
Hari libur bagi mas Yono tidak menentu. Kadang kalau memang ada urusan penting barulah ia libur. Pulang ke kampung halaman pun tidak menentu. Kebetulan istri juga bekerja di Jogja. Sedangkan anaknya masih sekolah di Klaten.
Ke depannya, mas Yono tetap ingin membesarkan usaha dengan memiliki cabang dan karyawan. Namun sementara ini ia bersabar untuk usaha sendiri. Berapa tusuk bakso bakar yang disiapkan pagi hari, ia langsung bawa tanpa begitu peduli mau ludes semua atau tersisa.
Semoga jualan mas Yono semakin laris dan banyak diminati anak-anak ya 🙂
Baca Artikel Menarik Lainnya:
Cari Kacamata di Jogja? Order Yuk di Harjuna Kaca Mata
Ayo Menjelajah!
Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju!
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!! Klik Link Di Bawah Ini
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Kisah Inspiratif Pak Gimin Biayai Kuliah Anak dari Hasil Jual Bakso – Titipku 19 June 2019[…] soal bakso dan tukang bakso khususnya, berikut ini ada secarik kisah dari seorang Pak Gimin. Seorang penjual […]