Titipku.com – Siapa yang suka jajan saat pagi-pagi? Pasti kalian tak asing dengan jajanan khas pagi hari, yaitu bolang-baling dan cakwe. Jajanan ini memang lazimnya dijual saat pagi hari. Biasanya camilan ini digunakan untuk mengganjal perut ketika pagi hari.
Biasanya warung yang menjual jajanan khas pagi hari ini sangat ramai, bahkan pelanggan mengantre untuk membelinya. Tetapi, tahukah kamu tentang sejarah terlahirnya cakwe dan bagaimana camilan ini disajikan di berbagai daerah? Jika belum, baca informasi berikut ini:
Cara Penyajian
Di Indonesia, cakwe dijual di toko atau dijajakan oleh pedagang kaki lima di beberapa daerah. Cara penyajian pun beragam seperti di daerah Surakarta, Jawa Tengah, penyajiannya disertai susu kedelai. Sedangkan di daerah lain terutama Jawa Barat,camilan ini disajikan dengan sambal asam cair atau sambal kacang cair. Sementara itu di Pontianak dan Ketapang, Kalimantan Barat, Cakwe umumnya manis dan kenyal. Cakwe disajikan dengan kacang hijau yang kukus dengan daun panjang dan diberi gula kental.
Sejarah Cakwe
Jenderal Yue Fei adalah salah satu Jenderal Dinasti Song dari Selatan yang terkenal akan keberhasilannya menekan suku Jurchen Dinasti Jin dari utara. Pada abad ke-12, Yue Fei adalah jenderal utama pasukan Kerajaan Song. Dengan perintah Kaisar Gaozong dari Dinasti Song, ia mengadakan kampanye perang untuk mengembalikan daerah yang direbut oleh Dinasti Jin. Jenderal Yue Fei dengan gigih berhasil menaklukkan musuh dan mengembalikan beberapa kota milik Dinasti Song.
Pada saat bersamaan di istana Kaisar Tang Gaozong ada seorang menteri bernama Qin Hui. Berbeda dengan Yue Fei, ia menganggap peperangan melawan Dinasti Jin adalah pemborosan uang negara. Dengan pengaruhnya, Qin Hui menghasut menteri dan Kaisar Tang Gaozong untuk menghukum Yue Fei atas tuduhan palsu. Pada tahun 1144, Yue Fei kemudian dipanggil menghadap kaisar dan dihukum mati pada tahun 1163.
Kematian Yue Fei menyulut kemarahan rakyat. Di ibukota, ada seorang pedagang penganan kecil bernama Wang Xiaoer dan Li Si yang sedang mencari ide untuk menjual makanan. Wang Xiaoer melihat kemarahan rakyat pada Qin Hui dan akhirnya mendapat ide. Ia kemudian menggoreng dua adonan tepung yang ia bentuk seperti manusia yang saling memunggungi. Jika digoreng, adonan itu akan mencuat ke permukaan minyak.
Dengan lantang ia berteriak “Dijual Hui Goreng!”. Hui mengacu pada Perdana Menteri Qin Hui. Hal ini menarik banyak orang yang kemudian datang untuk melihat Hui Goreng. Dengan cara itu, penganan ini menyebar. Namanya pun secara bertahap berubah menjadi Cakwe.
Bagi pecinta cakwe, kamu bisa mendapatkan penawaran menarik melalui Titipku. Mulai dari 2 hingga 7 Februari 2021 ada Diskon 10% untuk jajanan cakwe di Cakwe Medan 99 Awen Pasar Mandiri Kelapa Gading Jakarta Utara. Ada promo potongan ongkir juga loh yang bisa buat ongkirmu makin hemat.
Kamu bisa membelinya melalui program ASIKJAJAN Titipku. Yuk buruan download aplikasi Titipku dan borong cakwenya!