Titipku – Cimol Asmara, mungkin sudah tak asing lagi ditelinga pecinta jajanan khas Jawa Barat ini. Cimol atau aci digemol merupakan jajanan asal kota Bandung yang kini sudah banyak dipasarkan di berbagai kota.
Bahkan tak hanya orang yang memiliki darah Jawa Barat saja yang bisa menjualnya. Seperti Agung, pria asal Brebes, Jawa Tengah, yang sukses menjalani bisnis cimol.
Agung memiliki bisnis cimol yang ia beri nama Cimol Asmara. Menurut pria berusia 21 tahun tersebut, nama asmara memiliki arti tersendiri. Saat diwawancarai oleh penjelajah Titipku, Agung mengungkapkan nama asmara sendiri artinya ‘asik semakin ramai’.
Dengan nama asmara, Agung berharap dagangan cimolnya semakin asik digemari oleh pelanggannya sehingga bisa semakin ramai dan terkenal. Rupanya doa melalui nama tersebut terkabulkan.
Agung saat ini mengelola empat cabang Cimol Asmara di beberapa tempat. Keempat cabang tersebut ia kelola bersama sang Ayah.
Dalam mengelola bisnis cimol, Agung biasa memulai proses bisnisnya pada malam hari. Setelah selesai berjualan pada jam 20 malam ia akan berbelanja kebutuhan bahan-bahan pembuat cimol di pasar. Pada pagi harinya, Agung melanjutkan untuk membuat bahan-bahan cimol menjadi adonan cimol setengah jadi. Siang hari pada pukul dua ia membuka lapak dagangan cimolnya.
Cimol milik Agung memiliki tiga varian rasa yaitu pedas, manis, dan keju.
Berawal dari Jejak sang Ayah, Agung Sering ikut Berjualan
Jiwa berbisnis Agung rupanya sudah tertanam sejak ia kecil. Agung mengungkapkan pada Titipku, bahwa dirinya sering ikut ketika ayahnya berjualan. Bisnis yang terakhir ia jalani bersama sang Ayah yaitu berjualan air kelapa muda atau degan.
Namun saat menjalani usaha tersebut Agung terbesit sebuah peluang bisnis yang menurutnya cukup menjanjikan. Lantas Agung mencoba belajar membuat cimol melalui saudaranya sendiri.
Tanpa ragu Agung langsung mencoba membuka cabang pertama cimolnya yang diberi nama Cimol Asmara. Ternyata antusias pembeli dari cimol buatannya cukup besar. Agung pun mendapatkan keuntungan yang cukup untuk membuka beberapa cabang.
Tak selalu hasil manis yang didapat Agung, dalam sesi wawancara Agung juga menceritakan kisah dukanya dalam berjualan cimol. Menurutnya saat cuaca mendung, pembeli akan cenderung sedikit dan menurunkan keuntungannya.
Selain itu saat cuaca tak mendukung seperti hujan, banyak cimol tersisa yang tak habis. Agung sering membagikan hasil jualan cimolnya yang tersisa pada tetangga dan saudaranya.
Sejarah Cimol dan Cara Membuatnya
Dilansir melalui Detiknet.com cimol merupakan makanan ringan yang dibuat dari tepung kanji. Cimol berasal dari kata aci digemol yang merupakan Bahasa Sunda, yang artinya tepung kanji dibuat bulat-bulat.
Cimol biasanya dijual di pinggir jalan. Cara membuatnya, adonan tepung kanji dibuat bulat-bulat, kemudian digoreng. Biasanya, cimol dimakan dengan bumbu-bumbu tambahan (istilahnya semacam seasoning). Kalau digigit, rasanya memang agak kenyal-kenyal. Paling enak jika dimakan hangat-hangat.
Ayo Menjelajah!
Kamu mau berkontribusi untuk memajukan UMKM yang tengah berkembang di masyarakat? Ayo bantu mereka menembus pasar digital melalui Aplikasi Titipku! Unduh aplikasinya di Playstore atau klik link ini dan jadilah pahlawan UMKM yang ada di sekitarmu. 🙂
Dapatkan Rewardnya Juga untuk Setiap Jelajah
Buat kalian yang ingin majukan UMKM Indonesia, kalian bisa mulai Jelajah Usaha Mikro Kecil Menengah di sekitar kalian di Aplikasi Titipku. Dapatkan Rp5000,- berkali-kali cuma posting Jelajah UMKM di Titipku!
Caranya gampang banget!
1. Pilih UMKM yang mau kamu posting
2. Klik “Tambah Jelajah” di aplikasi Titipku
3. Review & foto UMKM
4. Rp5.000,- jadi milikmu!