Titipku – Dalam kehidupan sehari-hari, kantong plastik atau kresek sering dijumpai untuk membungkus barang-barang belanjaan. Meski sekarang sejumlah daerah telah ditetapkan kebijakan untuk tidak menggunakan plastik di toko-toko dan swalayan.
Kresek pun beraneka warna, ada hitam, putih, tak berwarna atau bening, merah, dan masih banyak lagi.
Meski punya nilai guna, sudah ada himbauan dari BPOM untuk berhati-hati menggunakan kantong kresek. Khususnya kresek berwarna hitam hasil daur ulang untuk membungkus makanan.
Ada dua acuan yang mendasari himbauan tersebut. Pertama, kresek hitam kemungkinan berasal dari bekas limbah pestisida yang itu berbahaya jika bercampur dengan bahan makanan.
Pada proses daur ulang kresek hitam, riwayat penggunaan sebelumnya tidak diketahui dengan pasti. Apakah bekas wadah pestisida, kotoran hewan, limbah rumah sakit, dan lain-lain. Dalam proses daur ulang pun ditambahkan bahan kimia yang bisa menambah dampak bahaya bagi kesehatan.
Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat kresek hitam adalah polivinil klorida yang secara internasional sudah dianggap sebagai zat yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, kresek berbahan ini tidak boleh digunakan langsung pada semua jenis makanan. Makanan bisa terkontaminasi.
Kedua, menurut penelitian BPOM bahwa bahan yang digunakan untuk mengolah kantong kresek menggunakan zat adiktif dan logam berat berbahaya. Jangan sampai digunakan untuk membungkus makanan matang dan siap santap secara langsung.
Menurut BPOM, makanan yang tidak boleh dibungkus menggunakan kantong kresek hitam antara lain gorengan, daging, dan makanan cepat saji. Hal ini karena zat adiktif yang terkandung di dalam plastik bisa bereaksi terhadap makanan yang panas dan berlemak.
Pemerintah juga telah melarang penggunaan kresek hitam yang tidak terstandarisasi untuk membungkus makanan. Plastik kresek hitam bukan termasuk food grade. Artinya, jika kresek tersebut kontak dengan makanan, maka komponen dari plastik pun bisa terlucuti dan masuk ke dalam makanan.
Suatu baan bisa dianggap food grade jika tidak memindahkan zat-zat berbahaya dari bahan tersebut ke dalam makanan. Sehingga tekstur makanan terlindungi dan tidak membahayakan kesehatan.
Khusus untuk daging, kresek berwana hitam rupanya mengandung zat pewarna yang bisa bercampur dengan daging dan diduga mengandung zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Maka dari itu, tas kresek berwawrna putih atau transparan lebih aman untuk membungkus daging.
Kantong kresek hitam boleh digunakan, tapi hanya untuk tempat barang-barang dan sampah saja.
Nah, sekarang kita jadi tahu satu fakta dari plastik kresek hitam dan ternyata tidak berdampak baik bagi tubuh. Dengan begitu, kita bisa lebih teliti lagi untuk memilik plastik sebagai pembungkus makanan.
Bagi kamu yang sedang merintis atau sudah punya usaha makanan, perhatikan paparan informasi di atas, ya. Jangan sampai ditegur konsumen terlebih dulu, karena kurangnya kesadaran sendiri mengenai penggunakan kresek hitam ini.
Selain menwjadi solusi untuk pemasaran digital UMKM, Titipku juga menawarkan solusi untuk mewujudkan packaging produk yang unik, tentunya juga aman dan ramah lingkungan.
Klik di sini untuk mengunduh aplikasi Titipku di playstore.
Sumber: republika, tempo.co, detik.com