Titipku -Warung bertenda terpal dengan gerobak berisikan aneka pangan. Terkenal dengan makanannya yang merakyat. Ya, manalagi kalau bukan angkringan.
Di Jogja, angkringan sudah sangat bersahabat dengan para penggemar makan hemat, apalagi akhir bulan yang dompetnya sudah kembang kempis. Nah dari banyaknya angkringan di Jogja, ada satu diantaranya yang mungkin kamu sering jumpai kala melintas di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta.
Angkringan Pak Cahyo namanya. Cahyo, demikian nama pemilik angkringan ini. Rupanya bapak satu ini sudah menjajakan menu aneka ragam ini sejak tahun 1989. Sekitar 30 tahun, sejak ia masih belum berkeluarga sampai sudah dikaruniai banyak anak. Bertahan dari segala situasi yang menghadang selama 30 tahun ini.
Berbeda dengan Angkringan Yu Narni yang menyajikan menu-menunya dengan tangan sendiri, pak Cahyo hanya menjualkan dagangan titipan.
“Angkringan punya sendiri, tapi kalau dagangan titipan semua. Jualan ini sudah 30 tahun sejak belum punya istri sampai anaknya sudah banyak.”
Suka Duka
Sebagai orang berpengalaman dalam berjualan angkringan, ia menceritakan beberapa kejadian tidak menyenangkan.
“Kalau masalah tidak bayar ya sudah biasa, tapi sekarang ya ada satu dua. Menurut saya mungkin orang seperti itu sudah sering juga di tempat lain. Ada juga yang beli 10 ngakunya 5.”
Bak makan asam garam, angkringan ini sudah mendarah daging di kehidupannya. Karena dari angkringan inilah ia bisa mengumpulkan sesuap dua suap nasi untuk istri dan anaknya yang di Klaten.
Ini juga yang menjadi alasan pak Cahyo tidak memproduksi menu-menu sendiri. Ia merasa bakal kerepotan jika harus memasak juga dan menjualkan sampai dini hari. Pasalnya di Jogja ini ia seorang diri, sementara anak istrinya tidak ikut bersamanya.
“Kalau pendapatan itu sekitar Rp. 700 ribu kotor, kalau tidak habis ya dikembalikan.”
Beragam menu yang ditawarkan diantaranya adalah nasi kucing, aneka gorengan, tahu bacem, kepala, sate usus, sate ayam, dan sate telur dengan harga yang terjangkau.
“Bukanya dari jam 2 sore atau setengah 3 sampai jam 1 malam. Kadang kalau sudah tidak ada teman, sudah sepi, jam 12 pulang.”
Selain di Jalan Kusumangara, kadang pak Cahyo berjualan di sekitar depan Makam Pahlawan. Lokasinya searah dari Jalan Kusumanegara menuju ke arah Nol Kilometer.
Ke depannya, angkringan ini tetap akan dipertahankan oleh pak Cahyo. Belum ada kepikiran untuk membuat angkringan lainnya.
Semoga selalu ramai ya angkringannya. 🙂
Ayo Menjelajah!
Kami sudah bantu UMKM ini agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju!
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!! Klik Link Di Bawah Ini
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Molen Tidak Hanya Pisang Saja, Inilah Molen Aneka Rasa Mas Yadi – Titipku 02 April 2019[…] Akhir Bulan Bokek? Tenang, Angkringan Pak Cahyo Bisa Selamatkanmu […]