Titipku.com – Lika-liku perjalanan pengusaha tentu dialami oleh setiap orang. Begitu juga pemilik usaha Keripik Bakso Jogja ini. Namun sebagaimana UMKM lainnya, beliau juga mengaku memiliki kendala pemasaran produknya.
“Kalau UMKM itu pemasarannya memang berat. Lebih nyaman reseller kalau reseller kan jual putus.”
Beliau mengutarakan kalau mempunyai sales khusus akan lebih baik. Sementara ini beliau belum memiliki orang khusus tersebut. Sehingga semua produksi dan pemasarannya masih di handle oleh owner.
Sebenarnya ada marketplace yang sudah mulai dicoba namun ternyata customer mengaku berat di ongkos kirim. Karena makanan akan terhitung volumetrik.
Ngomong-ngomong soal si keripik bakso ini, dia renyah dan benar-benar menggoyang lidah. Namun tenang, keripik bakso Finnay ini memang renyah tapi gak gampang pecah.
“Ini teksurnya renyah tapi gak gampang remuk.”
Selain marketplace, media sosial juga turut digunakan untuk mengembangkan pasarnya. Namun kebanyakan yang beli dari media sosial ini masih seputar koleganya sendiri.
Kilas Balik Keripik Bakso Finnay
Sosok wanita yang kami temui di Malioboro Mall kala itu menceritakan awal mula berjualan bakso kuah dengan warung. Yakni sekitar tahun 2012. Kemudian mulai merambah bisnis dengan menjajakan tahu bakso.
Setelah selang empat tahun menjalani usaha, bakso Finnay menjajal dengan mengolah bakso menjadi keripik, tepatnya pada tahun 2016.
“Kan tadinya mau pameran tapi mesin vakumnya belum punya. Mau bawa tahu baksokan berat yang berakibat juga pada mahalnya biaya kirim. Akhirnya terpikir ide apa yang ringan untuk dibawa. Bikinlah si keripik bakso ini.”
Meski sudah memasuki ranah online, beliau juga bercerita pelanggannya dari luar kota berkeluh dengan ongkos kirim karena terkena volumetrik.
“Ya itu, makanan juga kena volume. Tapi yasudah namanya jualan makanan.”
Untuk harga bakso gorengnya sendiri, beliau mematok harga yang cukup terjangkau untuk semua rasa yakni Rp. 20.000 saja per kemasan.
Hingga saat ini, produksi tahu bakso maupun keripik bakso beliau jalani setiap hari untuk memenuhi pesanannya untuk snack maupun toko-toko terdekat.
Semua produksi Finnay ini siap makan. Jadi praktis juga untuk oleh-oleh. “Ini siap makan, dioreng lagi bisa, dibuat kuah bisa. Kalau di suhu ruangan bisa tahu bakso bisa bertahan 3-4 hari. Kalau lebih bagusnya di kulkas atau di freezer.” pungkasnya.
Baca Juga Kisah UMKM lainnya:
- Sehat Terus Mbah Dirjo, Penjual Es Tape Jogja
- Divakoe Egg Roll: Egg Roll Ubi Ungu Jogja Dari Tangan Difabel
Ayo Menjelajah!
Kami sudah bantu Finnay Keripik Bakso dan Tahu Bakso agar masuk online melalui Aplikasi Titipku. Kamu juga bisa posting usaha UMKM manapun agar tulang punggung perekonomian Indonesia semakin maju! 🙂
Titipku membantu Digitalisasi UMKM melalui Penjelajah untuk memajukan Perekonomian Indonesia. #AyoMenjelajah
Jelajah UMKM, Download Aplikasi Titipku!!
play.google.com/store/apps/details?id=com.titipku.alpha
-
Kisah Inspiratif Pak Gimin Biayai Kuliah Anak dari Hasil Jual Bakso – 06 November 2022[…] bakso dan tukang bakso khususnya, berikut ini ada secarik kisah dari seorang Pak Gimin. Seorang penjual bakso yang bisa menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang tinggi berkat usaha […]