Titipku – Telur asin termasuk salah satu makanan yang familier bagi masyarakat Indonesia. Bagian putih telurnya terasa asin yang sangat tajam, sedangkan kuning telurnya berwarna agak oranye hingga kemerahan terasa tidak terlalu asin. Makanan rasa lokal ini memiliki tempat tersendiri bagi pencintanya. Telur asin juga dikenal dengan sebutan salted egg.
Telur asin berbahan baku telur bebek atau itik yang direndam dalam adonan batu bata dan garam. Telur bebek dipilih karena cangkang telurnya yang lebih tebal daripada telur ayam. Tekstur telurnya juga lebih kenyal.
Proses pembuatannya juga cukup udah. Jadi olahan telur ini bisa dipraktekkan sendiri di rumah. Asalkan memiliki bahan yang lengkap, telur bebek, batu bata halus dapat digantikan dengan abu, garam, dan air.
Meski sudah umum diketahui masyarakat Indonesia, berikut saya cuplikkan 6 fakta tentang telur asin di Indonesia.
Berasal dari Tiongkok
Dikutip dari Tirto.id, cukup selit untuk menentukan awal dari telur asin. Tetapi menlansir dari situs Guide Michelin, penyebutan paling awal “telur asin” tercatat pada Qimin Yaoushu, sebuah teks pertanian Tionkok kuno abad kemila Masehi. Teks itu menganjurkan proses perendalam selama sebulaan.
Di laman pegi-pegi.com, telur asin menjadi makanan yang lumrah di kawasan Asia, terutama di resto-resto China. Telur asin di Indonesia berkembang pada tahun 1950-an. Pasangan suami istri bernama In Tjiau Sedang dan Tan Polan Nio membuka usaha telur asin pertama di Indonesia, tepatanya di daerah Brebes. Sampai saat ini, Brebes dikenal sebagai produsen telur asin terbesar di Indonesia.
Di kunil dari channelbunda.com, resep pembuatan telur asin menyebas dari tangan pekerja yang bekerja pada In Tjiauw dan Tjoa. Pekerja yang keluar dari In Tjiauw dan Tjoa memproduksi dan menjual telur asin kepada masyarakat, sehingga tersebar di Brebes dan sekitarnya. Lama kelamaan telur asin tidak langi menjadi eksklusif. Sebelumnya terlur asin menjadi makanan ekslusif di Jawa karena diproduksi secara terbatas dan menjadi hidangan istimewa.
Ikon Brebes
Sesuai dengan sejarahnya di Indonesia, telur asin menjadi makanan sekaligus oleh-oleh khas kota Brebes. Maka dari itu disebut sebagai ikon kota Brebes. Saat melewati daerah Brebes, mudah sekali menemui pedagang-pedagang telur asin di pinggir jalan. Terutama di sepanjang jalur Pantura, seperti di Kecamatan Wanasari, Jalan Pemuda, Jalan Diponegoro, dan Jalan Jenderal Sudirman di Kecamatan Brebes.
Dikutip dari detik.com, ada beberapa jenis telur asin yaitu terlus asin super, telur asin angon, telur asin panggang, dan telur asin panggang. Telur asin super berasal dari telur bebek yang diberi pakan khusus berupa udang sheingga, telurnya berwarna kemerahan. Sedangkan telur asin panggang dan bakar berasal dari telur asin yang diproses dengan cara dipanggang atau dibakar, sehingga telurnya terlihat lebih kering dibandingkan dengan yang direbus.
Penambah Cita Rasa makanan
Telur asin di Indonesia dimanfaatkan sebagai makanan pelengkap atau lauk. Jika telur asin dijadikan sebagai penambah cita rasa seperti tren kekinian, hal itu bermula dari Singapura. Di negeri singa itu, banyak makanan yang diolah atau dicampur dengan telur asin (salted egg). Tak heran jika orang Indonesia membawa pulang oleh-oleh snack dari Singapura yang bercita rasa salted egg. Sedangkan di Indonesia, saat ini sudah banyak kedai makanan yang menjual aneka masakan dan cemilan dengan salted egg.
Dapat dibuat sebagai saus
Banyak yang suka dengan telur asin, tetapi ada juga yang tidak suka dengan telur asin. Hal itu memicu inovasi dalam pengolahan telur asin yaitu saus telur asin. Yang digunakan untuk membuat saus salted egg hanya bagian kuning telur asin yang sudah matang, kemudian campur dengan mentega. Setelah tercampur rata, dicairkan dengan susu atau santan. Saus ini biasanya digunakan sebagai campuran bumbu lain, sehingga bisa menambah cita rasa berbagai masakan. Terutama makanan asin seperti ayam goreng, ikan, cumi-cumi, atau udang. Seiring dengan berjalannya waktu, banyak orang mulai berani mengaplikasikan salted egg pada aneka appetizers atau desserts.
Memiliki kandungan nutrisi baik
Telur asin memiliki kandungan kalsium dan zat besi yang tinggi. Maka dari itu telur asin memiliki manfaat bagi tubuh, karena kalsium dapat mempertahankan kepadatan tulang dan gigi, serta mencegah osteoporosis. Kalsium juga berperan untuk mempercepat proses pembekuan darah dan penunda lapar.
Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin, mencegah anemia, dan menguatkan otot dan fungsi otak. Selain itu, zat besi juga bisa menjaga kestabilan suhu tubuh, meningkatkan metabolisme, dan kinerja sistem enzim
Tidak Baik jika dikonsumsi berlebihan
Meski memiki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh, telur asin memiliki efek samping jika dikonsumsi secara berlebihan. Telur asin mengandung kadar garam (sodium) yang sangat tinggi, garam yang berlebih dalam tubuh dapat meningkatkan resiko darah tinggi sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal. Dinukil dari aladokter.com, kadar garam yang tinggi dapat mengakibatkan penimbunan cairan dalam tubuh, sehingga menyebabkan pembekakan pada kaki dan meningkatnya beban kerja jantung.
Telur asin juga mengandung kolesterol yang tinggi. Dikutip dari hellosehat.com, telur asin mengandung kolesterol 300-600 mg tergantung pembuatannya. Padahal kebutuhan koleterol yang sarankan bagi tubuh setiap harinya yaitu 300 mg.
Telur asin memang enak untuk dijadikan sebagai tambahan lauk. Tetapi disarankan untuk tetap bijak dalam mengonsumsinya. Jika perlu, berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan batas aman konsumsi telur asin. Terutama bila kita memiliki kondisi medis tertentu.
Telur asin yang sudah tersebar di berbagai penjuru nusantara, sehingga tidak hanya di Brebes saja kita dapat menemukannya. Jika tidak bisa membuatnya sendiri, tentu kita membelinya bukan?
Industri pengolahan telur asin bisa jadi berasal dari UMKM lokal. Supaya semakin maju dan terkenal, Titipku dapat menjadi solusinya. Titipku membantu mendigitalkan produk sehingga dapat terpublikasi secara lebih luas.
Ayo Menjelajah!
Berkontribusi di Titipku bermanfaat secara sosial untuk melariskan UMKM yang beulum terjangkau. Unduh Aplikasi Titipku dan Titipku Jatiper di playstore. Mudah, lho.
Artikel kiriman dari Rima Trisnayanti
-
Telur Ayam Kampung dan Ayam Ras, Sudah Tahu Bedanya? – Titipku 29 December 2019[…] yang dihasilkan kedua jenis ayam tersebut sedikit berbeda. Di sisi lain, secara visual dan fisik telur ayam kampung dan ayam ras juga memiliki […]